
Ok, sebelum masuk ke pembahasan. Saya bakal ingetin sobat gamer semua untuk menyamakan persepsi ya, yang bakal saya bahas ini adalah Imran Zakhaev versi 2019 atau versi reboot, yang dimana versi ini memang sengaja digabung dengan Universe Black Ops. Kalau masih belum paham, sobat gamer bisa cek video saya yang bahas klarifikasi universe ini ya. Ok, udah sepaham ya. Kalau begitu kita langsung lanjut saja. Let’s check it out!
Ok, jadi dalam game Call of Duty Modern Warfare versi reboot dan Black Ops Cold War, dia ini jadi sosok antagonist minor ya, ga kayak versi original yang benar-benar jadi kepala Ultranationalist yang benar-benar diburu abis-abisan oleh Inggris dan Amerika. Dia di versi reboot ini bukan jadi pemimpin Ultranationalist, walaupun memang di versi ini juga dia tergabung dalam partai Ultranationalist. Dia adalah seorang pahlawan Cold War yang menjabat sebagai petinggi di Kementrian Dalam Negeri di Uni Soviet. Makanya selama dia menjabat, dia dengan bebas bisa keluar/masuk dan memberikan wewenang di bunker sistem, barrack bawah tanah, dan SILO power di sepanjang wilayah timur, salah satunya Verdansk, Kastovia.
Selama di Verdansk, dia benar-benar menguasai semuanya ya. Di tahun 80an, tempat ini jadi tempat ujicoba senjata Uni Soviet, mulai dari gas NOVA Project sampai nuklir semuanya ada. Makanya di sana ada Bunker dan juga Gulag, ya mungkin buat mempekerjakan para tahanan ya selama pengembangan berlangsung di Verdansk.
Sosok Imran Zakhaev yang baru ini digambarkan sebagai orang yang menjunjung tinggi nilai pendidikan. Makanya dia memaksa anaknya, Viktor, untuk belajar dan lancar berbahasa Italia, Jerman, Inggris dan Prancis. Oleh karena itu, Imran Zakhaev menyekolahkan dia di sekolah ternama di Verdansk, Kastovia, karena memang si Zakhaev juga sedang dinas di sana. Tapi karena si Viktor kecil ini terbilang bandel, bahkan sampe ngelawan guru di sana, akhirnya Imran memindahkan dia ke Suvo Military School, sekolah yang lebih keras dan lebih disiplin dari sebelumnya.
Di tahun 80an, sebuah ancaman dari barat yang mengusung liberalisme dan budaya kebebasan menyebar ke daerah timur. Hal ini bisa mengancam dan melumpuhkan Uni Soviet sebagai kekuatan utama dunia, yang tentunya membuat Imran Zakhaev membenci barat dan juga waspada, karena bisa jadi ada oknum Soviet yang terpengaruh dan membelot pada pihak barat. Si Zakhaev selaku petinggi di Kementrian Dalam Negeri, pergi ke KGB Headquarters dan melakukan meeting dengan Secretary Gorbachev dan para Jenderal di sana, karena dirasa di dalam tubuh KGB, terdapat mole, alias pengkhianat Soviet.
Nah, di sinilah asal mula bergabungnya Universe Modern Warfare Reboot/2019 dengan Black Ops Universe. Di sana juga pihak KGB dan Zakhaev sendiri belum bertemu dan berkenalan satu sama lain, makanya si Zakhaev di sana memperkenalkan diri pada KGB, dan langsung membatasi orang-orang yang bisa akses bunker KGB, karena sejatinya dia memang punya wewenang di situ. Dia bersama Lev Kravchenko dan Dimitri Belikov sempat berdiksusi tentang si pengkhianat di KGB ini (kita udah tau ya, pengkhianatnya si Belikov), dan langsung memberikan akses bunker hanya pada General Charkov.
Uniknya, selama di dalam gedung, dia bertemu dengan Russel Adler dan Bell. Ya kalau yang ini mau si Zakhaevnya di takedown pingsan atau enggak ga ngaruh juga ya. Toh pada akhirnya si Adler dan Bell mengacau di KGB dan si Belikov pun ketahuan sama Soviet, dan mereka bertiga pun selamat. It’s so American…
Pasca peristiwa itu (dan mungkin pasca event campaign Black Ops Cold War), Zakhaev pun kembali pada proyek nuklir dan uji coba gas Nova-4 di Verdansk. Di sanalah… Perseus mulai tertarik pada Imran Zakhaev karena mereka memiliki satu pandangan, yaitu sama-sama membenci pihak Barat. Hal itu terlihat dari intel Comitee for State Security Soviet, yang dimana Zakhaev menyatakan bahwa pihak Barat itu korup, dan harus dihentikan demi kejayaan Russia.
Maka Perseus pun pergi mengunjungi lokasi proyek Zakhaev di Verdanks. CIA melaporkan dia sempat mengunjungi pembangkit listrik di bendungan Verdansk. Di sana CIA curiga dengan bentuk dan model pembangkit listrik di sana yang tak wajar, seperti bukan untuk listrik sehari-hari di Verdansk. Selain itu juga Zakhaev melancarkan gerakan Active Meassure, sebuah gerakan politik untuk memanipulasi apapun, baik itu media, orang, pokoknya apapun demi tujuan politiknya tercapai. Active meassure ini yang waktu itu diperingati si Yuri Bezmenov ya, yang ada di Teaser Trailer Black Ops Cold War.
Namun kerja sama keduanya berhenti setelah mengetahui cara dan metode kejam yang direncanakan Perseus. Selain karena cara Perseus yang menghancurkan siapapun yang menghalangi jalannya, termasuk kawan sendiri (Soviet dan Zakhaev), Zakhaev juga berpisah dengan Perseus karena caranya yang kejam, yang tak segan-segan membantai warga sipil dengan meledakkan Nuklir.
Sobat gamer perlu tahu ya, Imran Zakhaev versi reboot ini adalah penjahat/tokoh antagonis yang fair. Dia tidak menyerang warga sipil seperti Barkov. Bukan hanya Imran Zakhaev ya, anaknya juga sama loh, termasuk Al Qatala Al Jahdid, si Khaled Al Asad hanya menyerang tentara saja di sana. Dia menyandara dan membiarkan warga sipil melakukan evakuasi, walaupun memang itu jahat ya, teror. Saya di sini ga bilang si Zakhaev baik ya, tapi fair. Penjahat yang fair.
Tapi hal itu ga sejalan sama si Perseus. Kelompok ini ga segan-segan membantai warga sipil, makanya si Imran Zakhaev berhenti bekerja sama dengan Perseus, dan juga menyembunyikan lokasi Nova-4, takut si Perseus juga pengen gasnya juga (walaupun ga perlu juga ya, si Perseus udah punya si Stitch Kuzmin soalnya).
Beralih ke tahun 90-an, pada akhirnya Soviet secara tidak langsung kalah dari Barat dengan pecahnya Uni Soviet di tahun 1991. Hal itu benar-benar jadi pukulan telak bagi Imran Zakhaev karena ternyata usaha dia selama ini sia-sia. Bukan hanya itu, dia juga bahkan hampir dibunuh oleh Macmillan dan Price selama dia berada di Prypyat, tapi dia masih selamat di sana.
Di tahun 1994, kekuasaan Zakhaev semakin pudar. Apa karena Russia sudah tidak mempercayai Imran Zakhaev, atau proyek di Verdansk dihentikan, tapi yang jelas dia sudah tidak menguasai posisi penting lagi di Verdansk, jadi ada kekosongan kekuasaan di sana. Hal itu langsung disambut General Barkov dan langsung kembali mengembangkan gas Nova-4 dan membuat kerajaan sendiri, makanya dia melakukan penjajahan ilegal di Urzikstan, dan menyerang warga sipil dengan gas Nova-4 nya.
Ok, kembali ke Imran Zakhaev, di tahun yang sama juga dia jatuh sakit dan harus menjalani operasi jantung. Dia mau tidak mau harus beristirahat di rumah sakit selama berbulan-bulan. Sang anak Viktor mengklaim bahwa sakit yang diderita ayahnya itu karena pikiran yang kalut atas runtuhnya Uni Soviet dan kegagalannya selama ini.
Kharisma dan gelar Hero of Cold War Imran Zakhaev semakin padam seiring berjalannya waktu. Hingga pada tahun 2011, dia menghembuskan nafas terakhirnya, meninggalkan semua kekecewaan dan kesedihannya selama ini. Karena itulah, Viktor sang anak berencana untuk melanjutkan perjuangan ayahnya terdahulu, dengan mengkontak semua orang yang loyal pada ayahnya dulu, dan membentuk Zakhaev Arms. Bersamaan dengan kematian Barkov, Viktor Zakhaev langsung mengambil alih posisi Barkov di Verdansk dan menciptakan Warzone…